65% orang dianggap sebagai pembelajar visual. Hal ini mudah dipahami mengingat sebagian besar informasi (90%) yang dikirimkan ke otak bersifat visual. Otak juga mengirimkan informasi visual jauh lebih cepat (60.000 kali lebih cepat) daripada teks. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa video merupakan media komunikasi dan interaksi paling populer yang saat ini tersedia secara daring.
Munculnya Animasi 3D
Semakin sulit bagi merek untuk menembus kebisingan dan menyampaikan pesan mereka kepada target audiens. Ada begitu banyak video yang tersedia daring saat ini. Anda perlu memiliki sesuatu yang ekstra untuk menarik perhatian. Di sinilah konten 3D animasi berperan.
Konten audiovisual animasi terbukti sangat efektif dalam memengaruhi pilihan konsumen di tahap akhir perjalanan pembelian mereka. Ada beberapa alasan mengapa jenis konten ini lebih efektif daripada konten visual lainnya.
- Video animasi efektif untuk menarik dan mempertahankan perhatian penonton. Video animasi menarik perhatian penonton dan memicu percakapan di antara penonton.
- Merek lebih mampu menyederhanakan topik yang rumit melalui animasi. Anda dapat menunjukkan berbagai konsep menggunakan simulasi 3D yang tidak mungkin dilakukan dengan visual lainnya.
- Visualisasi adalah cara yang ampuh untuk menyampaikan teknologi atau produk dan menunjukkan fitur dan manfaatnya.
- Mereka menyenangkan.
- Mereka bisa tentang apa saja.
- Mereka hemat biaya untuk diproduksi.
Prinsip untuk Animasi 3D yang sukses
Hanya karena konten audiovisual animasi sangat populer, bukan berarti simulasi video penjelasan Anda akan langsung populer di kalangan audiens. Ada berbagai pedoman yang perlu dipertimbangkan dalam produksi konten audiovisual untuk memastikan keberhasilannya.
- Animasi Berkualitas dan Fotorealistis- Membuat animasi 3D berkualitas sangat penting untuk memberikan kesan fotorealistik yang membuatnya tampak nyata. Hal ini memerlukan lebih banyak detail, perhatian pada pencahayaan, dan penggunaan material realistis, bahkan menambahkan pantulan pada permukaan objek.
- Antisipasi – Prinsip ini membantu penonton mengantisipasi gerakan bahkan sebelum gerakan itu terjadi, misalnya, tumit kaki karakter menekan tanah sebelum melangkah. Antisipasi membantu mencegah animasi konten audiovisual tampak terlalu robotik.
- Berlebihan – Hal ini digunakan dalam animasi untuk memberi lebih banyak energi pada karakter. Misalnya, pembesaran dapat digunakan dalam pose untuk menarik perhatian pada apa yang dilakukan karakter.
- Memanggungkan – Prinsip ini melibatkan penempatan objek dan karakter dalam video. Prinsip ini membantu penonton memahami narasi dan peran karakter di dalamnya. Prinsip ini melibatkan pengaturan waktu, latar, dan sinematografi.
- Waktu – Pengaturan waktu sangat penting karena menentukan seberapa cepat gambar bergerak dan berapa lama gambar tersebut diam dalam video animasi. Mempercepat sesuatu dapat membantu menciptakan kesan energi, ringan, atau cepat. Memperlambat sesuatu memberikan kesan gravitasi, massa, dan menambah bobot pada gambar.
- Gambar padat – Ini adalah prinsip yang digunakan untuk membuat gambar tampak seolah-olah tiga dimensi meskipun gambar tersebut dibuat pada permukaan dua dimensi. Prinsip ini memberikan bobot, keseimbangan, dan kedalaman pada gambar.