Pelukis Barok Belanda dan Flemis Jan Davidszoon de Heem atau Jan de Heem (17 April 1606 – 26 April 1684) berasal dari keluarga pelukis biasa di Utrecht, Belanda. Kesamaan nama Jan de Heem dan ayahnya sering menyebabkan kebingungan dalam kepemilikan & pengakuan karya-karyanya. Meskipun demikian, teknik dan kualitasnya begitu berbeda sehingga berbicara sendiri. Kakaknya memberikan dorongan besar bagi bakat artistiknya, meskipun ia tidak bisa melakukannya dengan baik untuk dirinya sendiri. Jan de Heem adalah anggota Painter's Guild of Antwerp dan termasuk di antara seniman terkemuka pada masa itu. Mahakaryanya menghiasi banyak museum, kastil, dan galeri seni pada masa itu. Seorang ahli lukisan benda mati, sapuan kuas de Heem begitu sempurna sehingga ia dapat menanamkan kehidupan pada benda-benda yang tidak bergerak. Dilukis pada tahun 1640, lukisannya yang paling terkenal “A Table of Desserts” adalah salah satu yang luar biasa, di mana benda mati tampak menjadi hidup.
“A Table of Desserts” karya de Heem adalah representasi yang sangat berhias dari meja makan yang mewah. Gelas anggur yang berkilau, botol anggur dalam wadah, kendi, piring, & tempat buah berhiaskan permata, dan buah-buahan segar dalam pemandangan tersebut memberikan kesan kebangsawanan dan kelimpahan dari beberapa penikmat. Penggambaran Jan tentang meja makan sangat luar biasa karena tampilannya yang bertumpuk, bukan penataan yang tertata rapi dan teratur. Meja makan dalam “A Table of Desserts” dipenuhi buah-buahan dan makanan lezat, beberapa di antaranya adalah sisa makanan dan yang lainnya, tidak tersentuh. Sebuah kecapi dan seruling ditampilkan bersandar di meja di sisi kanan bingkai. Di tengah meja, ada gelas anggur kosong dan pai yang dimakan sebagian, memberi kesan bahwa makanan penutup telah dimakan. Di dekatnya, piring berisi berbagai buah ditumpuk di atas keranjang dan dibiarkan tidak tersentuh. Berikutnya adalah segelas penuh anggur, dan diberi hiasan kulit lemon yang disimpan di piring. Tirai merah marun di latar belakang ditarik sembarangan, seperti taplak meja beludru kusut berwarna hijau.
“A Table of Desserts” karya Jan mengandung esensi simbolis selain representasi yang rumit. Koleksi buah-buahan dari berbagai bagian tahun, seperti lemon, apel, jeruk, anggur, nanas, delima, ceri, persik, dan sebagainya, menandakan konotasi Kristen yang berbeda tentang Elysium, pembatasan, dan keselamatan. Demikian pula, alat musik menekankan kesombongan, waktu luang, kebahagiaan, dan kelimpahan dalam hidup. Fokus Jan de Heem pada kebaikan hidup, dipadukan dengan makna moral membuat karyanya sama-sama dicari saat ini, seperti pada masa-masa kemewahan artistik.